Penuaan dapat dipengaruhi oleh gen kita. Mungkin belum dapat mencegah bertambahnya usia, tetapi mungkin dapat mencegah penuaan. Penuaan mengacu pada indikasi yang biasanya muncul sebagai indikasi yang menyertai usia yang lebih tua.
Apa yang terjadi?
Pelupa, berkurangnya mobilitas, kelebihan berat badan, berada di bawah tekanan terus menerus, mengalami nyeri kronis, sensitivitas kulit, masalah tidur, sindrom iritasi usus besar, dan ketidakseimbangan hormon adalah kondisi-kondisi yang tampaknya tidak berdampak pada generasi muda. Penuaan sering digambarkan sebagai penurunan kapasitas untuk beradaptasi atau melawan stres ekologis, emosional dan fisiologis yang mengakibatkan kelemahan dalam sistem kekebalan tubuh.
Kelemahan tersebut mungkin akibat dari stres oksidatif atau kerusakan DNA, yang sering ditandai dengan penurunan respons kekebalan tubuh manusia, munculnya penyakit seperti kanker, tekanan darah tinggi, radang sendi, dan diabetes. Ada dua jenis sel kekebalan tubuh yang berbeda, sel B yang menghasilkan antibodi dan sel T yang mengatur tindakan sel darah putih lainnya, mengirimkan sinyal melalui sistem saraf dan kelenjar kekebalan tubuh.
Fungsi kekebalan tubuh
Seiring bertambahnya usia, fungsi kekebalan tubuh, terutama sel T akan menurun. Rasio sel T yang berbeda berubah dan berkurangnya sel antiinflamasi berkontribusi pada berkurangnya pengaturan sel B dan sel darah putih lainnya. Karena itu, kecenderungan untuk merusak jaringan tubuh sendiri yang disebut autoimun meningkat. Diperkirakan bahwa 10 hingga 15 persen orang lanjut usia yang sehat telah meningkatkan kadar antibodi terhadap jaringan mereka sendiri.
Kelenjar timus bertanggung jawab untuk memproduksi sel punca generik yang dapat diprogram menjadi berbagai jenis sel kekebalan tubuh. Timus adalah yang paling aktif saat kita masih anak-anak dan ukurannya akan berkurang seiring dengan berkurangnya produksi sel punca seiring dengan bertambahnya usia. Saat ini terdapat hubungan yang diterima secara luas antara penuaan dan disfungsi kekebalan tubuh dan juga terdapat bukti yang jelas mengenai pertukaran data antara sistem saraf pusat dan sistem kekebalan tubuh.
Catatan akhir
Oleh karena itu, cara Anda berpikir dan merasa memiliki pengaruh langsung terhadap reaksi kekebalan tubuh Anda. Bukti menunjukkan bahwa otak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respons kekebalan tubuh dengan cara berkomunikasi dengan hormon dan saraf tepi. Otak mengirimkan pesan dengan bahan kimia tertentu yang disebut sitokin yang merupakan protein pembawa pesan yang dibuat oleh sel-sel kekebalan tubuh untuk berkomunikasi satu sama lain; Kesimpulan penting adalah bahwa perilaku dan gaya hidup Anda benar-benar dapat memengaruhi bagaimana kita menua. Stres oksidatif dan konsekuensi selanjutnya yang ditimbulkan oleh radikal bebas adalah penyebab utama penuaan. Kerusakan DNA dan penurunan kapasitas perbaikan DNA adalah beberapa tanda penting dalam merenungkan bagaimana menjalani hidup yang lebih sehat. Sangat mungkin untuk mengendalikan banyak penuaan Anda sendiri dengan terapi anti-penuaan yang tepat.