Diperkirakan bahwa elemen lingkungan dan genetika berperan dalam migrain. Migrain cenderung menurun dalam keluarga, namun alasan mengapa beberapa orang mengalaminya dan yang lain tidak masih belum jelas. Namun, penelitian untuk mencari penyebab migrain masih terus dilakukan. Meskipun belum ada penyebab pasti yang ditemukan, ada beberapa kemungkinan yang dikemukakan, yang disebabkan oleh studi klinis yang telah dilakukan.
Penelitian
Para peneliti mungkin juga sedang mengeksplorasi kemungkinan penyebabnya karena berhubungan dengan bahan kimia, konstruksi dan jalur saraf tubuh Anda. Migrain biasanya merupakan sakit kepala parah yang biasanya terasa berdebar-debar, indikasi medis lainnya termasuk kepekaan terhadap cahaya dan juga suara.
Perubahan pada penglihatan, mual dan muntah juga dapat menjadi tanda yang umum. Ketidakseimbangan dalam zat kimia tubuh Anda, serotonin, telah ditetapkan sebagai alasan yang mungkin di balik migrain.
Hormon
Serotonin memengaruhi sirkulasi darah, pola tidur, serta fungsi lainnya. Kadar serotonin yang lebih tinggi akan menyebabkan arteri mengecil, sementara kadar yang lebih rendah menyebabkannya membesar. Pertumbuhan inilah yang dianggap menyebabkan tindakan dalam pikiran, yang kemudian menyebabkan migrain.
Para pendukung mengklaim bahwa disfungsi sendi rahang biasanya tidak terdiagnosis atau terlewatkan, dan karena alasan itu, orang yang menderita migrain tidak dapat memperoleh bantuan apa pun. Jaringan otak dan mengakibatkan sakit kepala. Kadar magnesium yang rendah juga dianggap berkontribusi terhadap migrain.
Magnesium
Kekurangan magnesium telah ditemukan sebagai hal yang umum terjadi pada penderita migrain. Diperkirakan bahwa ketidakcukupan tersebut mengacaukan saraf dalam pikiran, dan mengakibatkan beberapa gejala, aura migrain adalah suatu kondisi di mana penderita migrain mengalami gejala visual yang tidak teratur seperti misalnya bintik-bintik buta, pencahayaan warna-warni dan garis-garis yang menyilaukan, sebelum timbulnya serangan.
Ada banyak faktor yang telah didefinisikan sebagai pemicu migrain. Faktor-faktor tersebut sangat banyak dan luas, dan tidak boleh disamakan dengan penyebab migrain. Situasi-situasi ini dapat memicu sakit kepala migrain pada orang-orang yang saat ini rentan terhadapnya.
Anda dapat menemukan faktor emosional seperti kecemasan dan stres, faktor fisik seperti perubahan hormon, dan elemen lingkungan, seperti iklim yang tidak mendukung, dan alergi udara akibat polutan, yang dapat menyebabkan migrain. Diet yang dipenuhi dengan gula sederhana dan produk susu juga ditemukan dapat memicu episode migrain.
Kesimpulan
Beberapa makanan seperti misalnya monosodium glutamat (MSG), kacang-kacangan, minuman beralkohol, keju, dan cokelat juga diduga dapat memicu migrain. Penelitian untuk mencari penyebab migrain terus dilakukan.
Asosiasi Migrain Nasional di Amerika Serikat, telah menyebutkan bahwa migrain benar-benar merupakan penyakit neurologis yang memiliki masalah kesehatan dan kecacatan yang serius yang terkait dengannya. Asosiasi ini berharap bahwa dengan meningkatkan pengetahuan tentang kondisi ini, penelitian lebih lanjut akan menghasilkan pengetahuan yang lebih baik tentang penyebabnya.