Oleh Amos Grunebaum M.D. Ketika wanita mencapai usia 40 tahun, mereka mulai mempertimbangkan menopause dan bagaimana rasanya memasuki masa-masa kehidupan ketika reproduksi tidak lagi menjadi alternatif. Bagi banyak perempuan, menopause seperti sebuah kelahiran kembali dengan kebebasan dari siklus menstruasi dan pilihan kontrasepsi. Sebagian wanita lainnya khawatir gejala menopause akan mengubah hidup mereka menjadi lebih buruk. Berikut ini adalah 20 gejala menopause yang paling umum.
Gejala
- Hot Flashes - Peningkatan suhu tubuh secara langsung membuat seorang wanita merasa suhu internalnya meroket.
- Keringat Malam - Terbangun di tengah malam, berkeringat banyak.
- Kurangnya Gairah Seks - Libido turun ketika kadar hormon turun. Pikiran tentang seks menjadi sedikit dan jarang terjadi tanpa paksaan dari pasangan.
- Kekeringan pada Vagina - Wanita sering merasa membutuhkan pelumas untuk relaksasi sehari-hari dan hubungan seksual.
- Perubahan Suasana Hati - Dari senang menjadi sedih, suasana hati dapat bervariasi setiap jam, setiap hari, atau bahkan setiap minggu. Kelelahan - Kurang tidur akibat keringat di malam hari dapat menyebabkan kurangnya energi sepanjang hari.
- Rambut Menipis atau Rambut Rontok - Folikel rambut membutuhkan estrogen untuk tumbuh. Sulit tidur atau
- Insomnia - Rasa panas, keringat malam, dan kadar hormon membuat tidur menjadi sulit.
- Disorientasi dan Hilang Ingatan - Sering dikaitkan dengan kurang tidur dan kekurangan estrogen.
- Kehilangan Keseimbangan - Mungkin terkait dengan kelelahan, kecemasan, dan kadar estrogen.
- Penambahan Berat Badan - Metabolisme yang melambat dan berkurangnya estrogen dapat mengakibatkan redistribusi dan penyimpanan lemak.
- Inkontinensia - Pembedahan, persalinan, dan usia berkaitan dengan gejala menopause yang sering terjadi ini.
- Kembung - Gejala lain yang berkaitan dengan usia, beberapa dokter mengaitkan kembung dengan intoleransi laktosa atau diet tinggi natrium dan rendah kalium.
- Bau Badan - Terkait dengan peningkatan keringat karena hot flashes dan keringat malam.
- Detak Jantung Cepat - Biasanya terjadi selama perimenopause.
- Depresi - Estrogen dikaitkan dengan kadar serotonin. Jadi, lebih sedikit estrogen dapat berarti lebih sedikit serotonin yang mengakibatkan depresi.
- Kecemasan, Mudah tersinggung, dan Panik - Ini semua termasuk dalam kelas mood swing dan sering dikaitkan dengan fluktuasi hormon.
- Sakit kepala - Kurangnya estrogen dapat menyebabkan migrain pada masa menopause. HRT harus memblokir rasa sakit.
- Nyeri Sendi - Terkait dengan berbagai kadar hormon dalam tubuh.
- Sensasi Listrik di Kepala atau di Kulit - Diperkirakan berhubungan dengan kadar estrogen, rasa sakit atau sensasi listrik dapat terasa seperti karet gelang. Beberapa wanita mengalami gejala ini sebelum terjadi hot flash.
Kesimpulan
Ini hanyalah beberapa gejala yang berhubungan dengan menopause. Seperti halnya penyakit kronis lainnya, beberapa wanita menderita beberapa gejala dan banyak wanita lainnya menderita banyak gejala. Seorang ginekolog dapat membantu mengatasi gejala yang paling parah dan memberikan pilihan pengobatan.